Senin, 29 April 2013

POC (pupukorganik cair)



BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
Dalam dunia pertanian, istilah pupuk tentunya sudah tidak asing lagi. Pupuk memiliki peran yang sangat besar dalam menunjang tumbuhnya tanaman. Bagi tanaman, pupuk adalah nutrisi penting yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan hidupnya, menjadi tanaman yang subur dan produktif. Tanaman yang tercukupi kebutuhan pupuknya akan tumbuh dan berkembang dengan maksimal.
Setiap tahun ribuan hektar lahan yang subur berkurang akibat penggunaan pupuk kimia. Sungguh ironis, menggunakan racun untuk meningkatkan produksi pangan bagi kehidupan. Tidak heran bila kesehatan dan daya tahan tubuh manusia terus merosot.
Salah satu klasifikasi pupuk berdasarkan sumber bahannya adalah pupuk organik. pupuk organik merupakan pupuk yang mengandung komposisi bahan-bahan organik seperti sisa-sisa metabolisme atau organ hewan maupun tumbuhan.
Penggunaan pupuk organik tidak meninggalkan residu yang membahayakan bagi kehidupan. Pengaplikasiannya mampu memperkaya sekaligus mengembalikan ketersediaan unsur hara bagi tanah dan tumbuhan dengan aman.  
Nilai tambah dari penggunaan pupuk organi adalah bahwa seperti yang diketahui bersama hasil produk pertanian dengan menggunakan pupuk organic mempunyai nilai jual  yang  lebih tinggi disbanding dengan pertanian anorganik  (pupuk buatan pabrik),  apalagi dipadukan dengan penggunaan pestisida organic dimana produknya dikenal sebagai  “Beras organik  non  pestisida”  ,  mempunyai harga jual hamper dua  kali  dari produk pertanian anorganik.  Meskipun segmen pasarnya masih tertentu, misalnya jaringan perhotelan, supermarket dengan pelanggan orang asing, restoran-restoran, dll.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan percobaan tentang pembuatan pestisida nabati sebagai upaya untuk mengurangi dampak yang dapat ditimbulkan oleh pestisida dari zat kimia.

1.2.  Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum  ini adalah mengetahui teknik-teknik pembuatan pupuk organik cair,  mengetahui bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk organik
            Adapun kegunaan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui teknik-teknik pembuatan pupuk organik cair yang nantinya akan mengurangi dampak pemanasan global, serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan limbah tanaman.











BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan hara esensial bagi pertumbuhan tanaman. pupuk juga merupakan Vitamin bagi tanah yang dapat membuat tanah lebih gembur dan subur dengan tanah yang gembur dan subur itulah, maka tanaman dapat tumbuh dan menghasilkan Buah dan Daun yang besar, sehat, dan dalam jumlah banyak. Berdasarkan sumber atau bahan bakunya, pupuk terbagi menjadi dua, yaitu Pupuk Organik dan nonorganic (Anonim1, 2008).
Pupuk organik merupakan pupuk dengan bahan dasar yang diambil dari alam dengan jumlah dan jenis unsur hara yang terkandung secara alami. Pupuk organik cair adalah larutan dari pembusukan bahan-bahan organic yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang kandungan unsur  haranya lebih dari satu unsure (Anonim1, 2008).
Menurut Pranata (2004) pupuk organik merupakan salah satu bahan yang sangat penting dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah secara aman, dalam arti produk pertanian yang dihasilkan terbebas dari bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia sehingga aman dikonsumsi.
Pupuk ini merupakan jenis pupuk yang berbentuk cair tidak padat yang mudah sekali larut pada tanah dan membawa unsur-unsur penting guna kesuburan tanah, dapat memberikan hara yang sesuai dengan kebutuhan tanaman pada tanah, karena bentuknya yang cair, maka jika terjadi kelebihan kapasitas pupuk pada tanah, maka dengan sendirinya tanaman akan mudah mengatur penyerapan komposisi pupuk yang dibutuhkan (Anonim2, 2010)
Pupuk Organik Cair dalam pemupukan jelas lebih merata, tidak akan terjadi penumpukan konsentrasi pupuk di satu tempat,sebab itu tadi pupuk ini 100 persen larut dam merata. Selain itu juga Pupuk Organik Cair ini mempunyai kelebihan dapat secara cepat mengatasi Defesiensi Hara dan tidak bermasalah dalam pencucian Hara juga mampu menyediakan hara secara cepat (Anonim2, 2010)
Pupuk organik cair merupakan salah satu jenis pupuk yang banyak beredar di pasaran.Pupuk organik cair kebanyakan diaplikasikan melalui daun atau disebut sebagai pupuk cairfoliar yang mengandung hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe,Mn, dan bahan organik). Pupuk organik cair selain dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, danbiologi tanah, juga membantu meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan kualitasproduk tanaman, mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan sebagai alternatif pengganti pupuk kandang. Adapun beberapa kelebihan dan manfaat dari pupuk organik cair, yaitu (Anonim2, 2010) :
1)        dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil akar pada tanaman leguminosae sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan penyerapan nitrogen dari udara. 
2)        dapat meningkatkan vigor tanaman sehingga tanaman menjadi kokoh dan kuat,meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan, cekaman cuaca dan serangan patogen penyebab penyakit. 
3)        merangsang pertumbuhan cabang produksi. 
4)        meningkatkan pembentukan bunga dan bakal buah, serta 
5)        mengurangi gugurnya daun, bunga dan bakal buah. 
Selain memiliki kelebihan, Pupuk Organik Cair (POC) juga memiliki kelemahan, yaitu (Anonim2, 2010) :
1.        Viabilitas (daya hidup) mikroorganisme yang dikandungnya sangat rendah.
2.        Populasi mikroorganisme kecil (< 106 cfu/mL), bahkan cenderung tidak  ada/mati seiring dengan waktu.
3.        Nutrisi yang terkandung sedikit. Umumnya nutrisi yang ada berupa tambahan bahan kimia seperti pupuk NPK dan Urea.
4.        Mikroorganisme di dalamnya sangat mudah berkurang bahkan mati.
5.        Tingkat kontaminasi sangat tinggi
6.        Seringkali menghasilkan gas (kemasan rusak) dan bau tidak sedap (busuk).
7.        Tidak tahan lama (kurang dari setahun).
8.        Masalah dalam transportasi dan penyimpanan.
Menurut Suriadikarta (2006) menyatakan bahwa pemberian pupuk organik cair harus memperhatikan konsentrasi atau dosis yang diaplikasikan terhadap tanaman. Berdasarkan beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair melalui daun memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman yang lebih baik daripada pemberian melalui tanah. Semakin tinggi dosis pupuk yang diberikan maka kandungan unsur hara yang diterima oleh tanaman akan semakin tinggi, begitu pula dengan semakin seringnya frekuensi aplikasi pupuk daun yang dilakukan pada tanaman, maka kandungan unsur hara juga semakin tinggi.
Namun, pemberian dengan dosis yang berlebihan justru akan mengakibatkan timbulnya gejala kelayuan pada tanaman Oleh karena itu, pemilihan dosis yang tepat perlu diketahui oleh para peneliti maupun petani dan hal ini dapat diperoleh melalui pengujian-pengujian di lapangan (Wahyudi, 2013).













BAB III
METODOLOGI
3.1. Tempat dan Waktu
            Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Pertanian, gedung Pusat Kegiatan Penelitian (PKP) lantai 4, Universitas Hasanuddin pada hari Sabtu, 30 Maret 2013 pukul 07.30 WITA sampai selesai

3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) adalah ember dan tutupnya serta pengaduk.
           Bahan yang digunakan dalam pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) adalah buah nenas, pisang, dan pepaya yang telah dihaluskan, gula merah yang sudah dicairkan, air, dan sabun colek serta isolasi atau lakban.

3.3. Prosedur Kerja
                  Adapun prosedur kerja pada praktikum pembuatan Pupuk Organik Cair (POC)  ini adalah sebagai berikut :
·      Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
·      Memasukkan buah yang telah dihaluskan ke dalam ember satu persatu
·      Memasukkan gula merah yang telah dicairkan
·      Menambahkan air ke dalam ember
·      Mengaduk semua bahan yang telah dimasukkan ke dalam ember
·      Mengolesi mulut ember dengan sabun colek
·      Menutup ember
·      Kemudian kembali mengolesi bagian pinggir tutup ember
·      Memberi lakban agar ember tertutup rapat
BAB IV
HASL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
No.
Gambar
Keterangan
1.

Buah Pepaya yang telah dihaluskan kemudian di masukkan ke dalam ember



2.








Masukkan buah nenas dan pisang ke dalam ember




3.

Sambil diaduk, kemudian di tambahkan gula merah yang sudah dicairkan



4.








Tambahkan air secukupnya




5.








Mengoleskan sabun colek pada mulut ember
6.







Menutup ember
7.


Kembali mengolesi pinggir ember dengan sabun colek





8.


Beri lakban pada ember gar tutupnya lebih rapat






4.2. Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat kita ketahui bahwa bahan utama dari pupuk organi cair adalah buah-buahan. Mengapa harus buah-buahan? karena bahan baku pupuk cair yang sangat bagus yaitu bahan organik basah atau bahan organik yang mempunyai kandungan air tinggi seperti sisa buah-buah dan sisa sayuran (wortel, labu, sawi, selada, kulit jeruk, pisang, durian, kol, dsb). Semakin besar kandungan selulosa dari bahan organic (C/N ratio), maka proses penguraian oleh bakteri akan semakin lama. Selain mudah terdekomposisi, bahan ini kaya nutrisi yang dibutuhkan tanaman.
Dalam proses pembuatan Pupuk Cair Organik ini kemudian ditambahkan gula merah yang telah dicairkan. Gula merah ini bertindak sebagai molase yang merupakan sumber energy bagi mikroorganisme yang akan menguraikan atau fermentasi dari bahan dasar dari pupuk organik cair ini.
Pupuk organik cair ini sangat baik digunakan karena berbahan dasar buah-buahan yang berasal dari alamsehingga tidak meninggalkan residu yang akan merusak lingkungan serta harga dan proses pembuatannya yang tidak sulit. Hal ini sesuai dengan pendapat Pranata (2004) yang menyatakan bahwa pupuk organic merupakan salah satu bahan yang sangat penting dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah, dalam arti produk pertanian yang dihasilkan terbebas dari bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia sehingga aman di konsumsi.



















BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa :
1.      Pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan hara esensial bagi pertumbuhan tanaman. pupuk juga merupakan Vitamin bagi tanah yang dapat membuat tanah lebih gembur dan subur dengan tanah yang gembur dan subur itulah, maka tanaman dapat tumbuh dan menghasilkan Buah dan Daun yang besar, sehat, dan dalam jumlah banyak.
2.     Pupuk organik cair adalah larutan dari pembusukan bahan-bahan organic yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsure.
3.      Pemberian pupuk organik cair harus memperhatikan konsentrasi atau dosis yang diaplikasikan terhadap tanaman. Pemilihan dosis yang tepat perlu dapat diperoleh melalui pengujian-pengujian di lapangan.


5.2.   Saran
Sebaiknya dalam praktikum pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) ini para mahasiswa lebih aktif lagi dalam praktikum agar supaya semua mahasiswa dapat mengerti dengan baik bagaimana proses pembuatan Pupuk ini.




DAFTAR PUSTAKA
Anonim1. 2008. http://kamalhijau.blogspot.com/2008/01/pupuk-organik-cair.html Diakses pada tanggal 7 April 2013 pukul 11.10 WITA
Anonim2. 2010. http://kunia.wordpress.com/2010/07/04/delapan-kelemahan-pupuk-organikhayati-cair/ Diakses pada tanggal 7 April 2013 pukul 11.40 WITA
Suriadikarta, Didi Ardi., Simanungkalit, R.D.M.2006.Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Jawa Barat: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian
Parnata, Ayub.S. (2004). Pupuk Organik Cair. Jakarta: PT Agromedia Pustaka
Wahyudi, Roony. 2013. http://mentari-dunia.blogspot.com/2013/02/cara-membuat-pupuk-organik-cair.html Diakses pada tanggal 7 April 2013 pukul 13.30 WITA


1 komentar:

  1. Sabun colek fungsinya untuk apa? sabun colek kan bukan bahan organik

    BalasHapus